Top 5 Entri

Sabtu, Agustus 23, 2008

Jahe, Solusi Redakan Morning Sickness

Mual dan kadang muntah selama kehamilan, lazim disebut morning sickness, membuat aktivitas perempuan hamil terganggu. Banyak cara dilakukan untuk meredakan, setidaknya meminimalisasi gangguan ini, salah satunya dengan jahe.
Menurut sebuah ulasan yang dipublikasikan oleh Journal Obstetrics & Gynecology, jahe dapat membantu para wanita hamil mengatasi derita morning sickness tanpa menimbulkan efek samping yang membahayakan janin dalam kandungannya.
Dari enam penelitian yang menguji efek jahe dalam mengurangi rasa mual dan muntah pada wanita hamil, ditemukan bahwa jahe berfungsi lebih baik dibandingkan placebo atau obat inaktif seperti vitamin B6, yang selama ini menunjukkan fungsinya dalam mengurangi mual dan muntah pada beberapa wanita hamil.
Wanita hamil yang mengonsumsi jahe tidak mengalami gangguan dalam kehamilannya, demikian dilaporkan oleh para peneliti dalam jurnal tersebut. Jahe bisa menjadi terapi yang efektif untuk mengatasi rasa mual dan muntah dalam kehamilan.
Namun, mereka memperingatkan bahwa data ini masih bersifat awal dan masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasikan bahwa jahe benar-benar aman untuk wanita hamil.
Dalam sebuah penelitian lainnya yang melibatkan 246 wanita, jahe selalu mengungguli placebo dalam mengatasi mual dan muntah, bahkan pada wanita yang mengalami morning sickness berat yang disebut hyperemesis gravidarum.
Pada penelitian terbaru, para partisipan secara acak diberikan kapsul yang mengandung 350 mg jahe atau 25 mg vitamin B6 sebanyak tiga kali sehari selama tiga minggu. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa jahe sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi rasa mual dan muntah. Gejala morning sickness dapat diatasi pada lebih dari separuh jumlah wanita dalam setiap kelompok tersebut.
Beberapa penelitian melaporkan adanya efek samping seperti sakit kepala, diare, dan rasa mengantuk. Namun, tidak terdapat perbedaan mengenai hasil kehamilan antara wanita yang mengonsumsi placebo, vitamin B6 atau jahe.

Sumber : Journal Obstetrics & Gynecology

Baca Selengkapnya (Read More)......