Top 5 Entri

Senin, April 26, 2010

Arti Tangisan Bayi 0-3 Bulan

Pada umumnya, para ibu mengartikan tangis bayi sebagai tanda lapar. Ingatlah, menangis tak selalu berarti lapar. Arti tangis berbeda-beda, masing-masing merupakan tanda komunikasi yang jelas sebagai ungkapan pesan kepada Anda tentang apa yang ia butuhkan. Gerakan tubuh yang menyertai tangis dapat membantu Anda lebih memahaminya. Makin keras dan makin lama tangis, makin kuat kebutuhannya.



“Saya lapar” Tangis lapar biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernafas, menangis lagi, lalu stop untuk bernafas. Biasanya diselingi gerakan mengisap. Jika sangat lapar, tangisnya lebih keras dan terus-menerus.
Jika ia masih menangis saat disusui ASI, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung dan ia sulit bernafas, sehingga menangis.

“Saya bosan” Tangis bosan biasanya pendek, diikuti keheningan, lalu tangis pendek lagi. Tangisnya akan berlanjut jika Anda tak segera mendekatinya dan mengajaknya bermain.

“Saya lelah” Tangis lelah berupa rengekan. Ia mungkin akan menggosok-gosok wajahnya dan memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Sebuah usapan atau gerakan berirama cukup menenangkan ia dan bisa membuatnya tidur.

“Saya kesepian” Beberapa bayi butuh perhatian lebih dibanding bayi lainnya dan mulai merasa kesepian ketika ia ditinggalkan sendiri untuk waktu lama. Tangis kesepian berupa rengekan setiap menit dan kadang diikuti airmata. Emongan yang lama membuatnya senang.

“Saya tak nyaman” Biasanya suara tangis melengking dan jelas, nafas agak tersendat, tapi lalu nafasnya menjadi cepat diikuti tangis lain. Mungkin lengannya terjepit, pantatnya kotor, tertusuk peniti, atau mungkin ia kedinginan/kepanasan.

“Saya kolik” Bayi sering menangis karena kolik atau kejang/kram usus. Hingga kini belum diketahui penyebab kolik. Ada dugaan, sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga timbul gangguan pencernaan. Kolik dialami pada 3 bulan pertama kehidupan dan biasanya terjadi sore hari menjelang malam.
Tangis kolik sangat keras disertai jeritan dan episodik: suatu saat timbul, suatu saat hilang, tapi hanya satu atau dua menit, lalu menangis lagi. Biasanya diikuti gerakan tangan ke arah perut, badan mengencang, dan kadang disertai buang angin. Menggosok perutnya dengan minyak telon dapat membantu menenangkannya.

“Saya sakit” Rasa sakit diungkapkan dengan tangis melengking, keras, diselingi rintihan serta rengekan. Tangis bayi yang perutnya mulas, lebih melengking dan lebih ribut. Hubungi dokter anak Anda jika ia menunjukkan gejala-gejala sakit tertentu.

Sumber: Julie Erikania

Baca Selengkapnya (Read More)......

Jumat, April 09, 2010

Susu Bukan Segalanya

Setelah berusia 2 tahun, anak tidak membutuhkan susu. Seluruh kecukupan kalori dan nutrisinya diharapkan terpenuhi dari beragam bahan makanan sehat alami yang diberikan kepadanya. Untuk batita 1-2 tahun, cukup berikan 200 ml susu formula (+- 50 g susu bubuk) pada jeda waktu antara makan siang dan makan malam. Anda bisa memberikannya setelah si kecil menghabiskan kudapan sore atau di antara waktu makan siang/malam dan mengudap.



Jangan menyerahkan tanggung jawab tumbuh-kembang anak Anda pada susu sapi, dengan menempatkan susu sebagai makanan utama penunjang pertumbuhan batita. Perlakukan susu sama derajatnya dengan makanan bergizi lainnya. Mengikuti anjuran produsen susu agar memberikan susu formula minimum 2 gelas per hari pada anak balita (seperti anjuran dalam label kemasan) bukan tindakan bijaksana.

Berlebihan minum susu meberikan banyak asupan kalori, lemak jenuh, protein, kalsium, dan zat besi, serta sejumlah vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K). Minum beberapa gelas susu per hari dapat melemahkan selera makan si kecil. Hal ini dikarenakan susu mengandung karbohidrat-protein-lemak dalam jumlah sama tinggi dan dikonsumsi tanpa dikunyah sehingga tidak tercampur dengan air liur, susu sulit dicerna dan lama meninggalkan lambung. Akibatnya, susu memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga si kecil kurang bernafsu makan dan rentan kekurangan nutrisi alami dari makanan.

Selain itu, timbunan zat toksin yang terbentuk akibat susu tak tercerna dan nutrisi sintetis yang ditambahkan ke susu formula dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh si kecil. Apakah Anda prnh memperhatikan bahwa anak-anak yang terlalu banyak minum susu lebih mudah jatuh sakit, terutama flu atau pilek?

Sumber: Buku Hidangan Batita Sehat & Favorit 1-3 Tahun, Wied Harry Apriadji, Hal. 18

Baca Selengkapnya (Read More)......